Bandung (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menduga tiga gempa di Kabupaten Sumedang pada Minggu (31/12) disebabkan oleh pergerakan sesar lokal.
Namun, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan pihaknya masih harus mendalami lagi penyebab dari tiga gempa yang terjadi pada Minggu (31/12) meski diduga kuat karena sesar atau patahan aktif di sekitar Sumedang.
"Kami harus kaji lagi, kemungkinan sesar-sesar aktif yang ada di sekitar Sumedang," katanya di Gedung Sate Bandung, Minggu (31/12) malam.
Ia mengimbau masyarakat tetap tenang sambil terus meningkatkan mitigasi dengan mengesampingkan kabar yang sukar dipercaya.
"Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang, waspada, dan meningkatkan mitigasi, jangan termakan hoaks terkait itu," kata dia.
Terkait dengan kemungkinan gempa susulan dia menyatakan pihaknya tidak bisa merincikan hal tersebut, karena gempa tidak bisa diprediksi kapan terjadinya, berapa besarnya dan lokasinya di mana.
"Termasuk gempa susulan itu. Karenanya kami kaji dan pantau terus karena gempa itu termasuk yang susulan tidak bisa diprediksi," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.