Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan pembangunan jalan layang atau Flyover Ciroyom tidak akan mengganggu bangunan cagar budaya di kawasan kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) di Jalan Arjuna Kota Bandung.
“Area cagar budaya di kantor DKPP ini aman. Tidak akan terpengaruh proyek strategis nasional. Hanya saja pintu masuk di sebelah pos penjagaan yang akan kita geser. Nanti akan dibangun ulang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Arif Syaifudin di Bandung, Kamis.
Arief mengatakan pembangunan jalan layang itu juga tidak akan mempengaruhi fungsi bangunan cagar budaya dan bisa digunakan selama proses pembangunan. "Tidak terpengaruh. Intinya bangunan cagar budaya di sini aman," katanya.
Sementara itu, Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar menyebut, Tim Analis Cagar Budaya (TACB) Kota Bandung sudah mengeluarkan rekomendasi agar bangunan cagar budaya di Kantor DKPP Kota Bandung tidak boleh dibongkar.
“Jadi ini bangunan heritage, ada syarat pemugaran harus atas izin Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Jadi akan diberi rekomendasi mana bagian yang cagar budaya dan mana yang bukan,” kata dia.
Akan tetapi, kata dia, ada beberapa dampak kurang menguntungkan karena saat proses pembangunan jalan tersebut kantornya sering kali kebanjiran dan kehilangan sejumlah tempat kerja.
“Jadi ada dampak yang mulai terasa setiap hujan jadi banjir sampai dalam. Karena pembangunan ini memakan ruang-ruang yang sudah ditata,” kata Gin Gin.
Lebih lanjut, Gin Gin berharap ada solusi dari proyek strategis nasional ini karena apabila dibiarkan terus menerus selain akan mematikan fungsi bangunan juga akan menghambat kinerja pihaknya.
"Akhirnya kita cari sendiri ruang-ruang yang bisa digunakan untuk ruang pembibitan baru. Kemudian juga kalau jalan itu tetap mepet dengan gedung, malah nanti pos penjagaan itu hanya seperti monumen. Jadi, ya, saya harap ini bisa dipikirkan," katanya.*