Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meluncurkan program rumah hijau bersubsidi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sebagai upaya menyediakan hunian terjangkau dengan konsep ramah lingkungan untuk masyarakat.
“Sekarang kita sudah masuk agenda global bahwa kita harus mengusung konsep green. Ini salah satu inisiasi pemerintah dan Kementerian PUPR untuk menyediakan rumah terjangkau dan ramah lingkungkungan,” kata Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Haryo Bekti Martoyoedo di Kuningan, Selasa.
Haryo mengatakan program rumah hijau bersubsidi itu disebut sebagai Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP), yang diinisiasi oleh Kementerian PUPR dengan melibatkan para pemangku kepentingan di bidang pembiayaan perumahan.
Dalam program IGAHP, kata dia, pemerintah menerapkan strategi untuk membangun hunian ramah lingkungan itu melalui penggunaan bahan bangunan yang berkelanjutan hingga desain penataan untuk efisiensi energi.
Tidak hanya itu, Haryo menyebutkan skema pembiayaan untuk program IGAHP tersebut mendukung akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Pembangunan rumah ini juga turut menumbuhkan ekonomi sirkuler dengan memanfaatkan material daur ulang yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Menurut dia, hadirnya rumah ramah lingkungan itu dapat berkontribusi dalam penurunan emisi karbon dan mengurangi timbulan sampah.
Hal itu karena pembangunan hunian tersebut memanfaatkan material daur ulang yang ramah lingkungan. Artinya, setiap unit rumah direncanakan dapat mereduksi sampah tertolak. “Pembangunan rumah ini juga turut menumbuhkan ekonomi sirkuler,” ungkap Haryo.