Pada hari pertama syuting, Bene harus melakukan take hingga 16 kali.
Bene juga mengatakan bahwa tantangan lainnya adalah untuk berfokus pada adegannya sendiri. Dia menyebut bahwa karena dia juga seorang sutradara, terkadang dia terpikir soal adegan-adegan yang dilakoni para aktor lain.
Jegel menyebut bahwa tantangan lainnya adalah membedakan antara candaan di luar set dengan di dalam set film.
"Ada yang bercandanya berlebihan, kadang-kadang begitu. Si sutradaranya juga ngasih taunya gitu," kata Jegel.
Sedangkan Oki mengatakan, tantangan lain bagi grup Komika itu adalah jam yang terbalik karena mereka syuting dari sore hingga pagi.
Menurut Boris, jadwal syuting sore hingga pagi karena film tersebut mengambil latar tempat pasar malam. Pasar malam tersebut adalah set yang dibangun di sebuah tanah lapang yang mereka sewa di daerah Depok.
Jegel menambahkan dari sekian banyak ide yang dilontarkan, ide pasar malam yang mereka cetuskan disetujui oleh rumah produksi. Pasar malam adalah sebuah hiburan yang dinilai dekat dengan masyarakat.
"Jadi premis itu tuh sangat-sangat diminati sama Imajinari," kata Jegel.
Boris mengatakan, dalam proses syuting, rumah produksi Imajinari selalu tepat waktu dan sesuai rencana, seperti jumlah gambar yang diambil, jumlah adegan dan jam syuting.
"Jam syuting, dia bilang kelar jam 10 malam, ya kelar," kata Oki menimpali.
Komika "Agak Laen" mengaku terinspirasi dari Warkop DKI
Rabu, 13 Desember 2023 9:30 WIB