Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Jawa Barat, telah membentuk 10 kelurahan tangguh bencana sebagai langkah mitigasi untuk mengurangi risiko peristiwa banjir yang sering terjadi pada musim hujan.
“Mitigasinya kita sudah mengumpulkan lurah dari 22 kelurahan terkait potensi bencana di wilayah masing-masing. Kita membentuk 10 kelurahan tangguh bencana yang menjadi langganan banjir,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo saat ditemui di Kota Cirebon, Jumat.
Baca juga: Cirebon bentuk desa tangguh bencana untuk kurangi risiko bencana
Baca juga: Cirebon bentuk desa tangguh bencana untuk kurangi risiko bencana
Andi mengatakan konsep kelurahan tangguh bencana itu serupa dengan desa tangguh bencana yang ada di wilayah kabupaten. Sebab, dalam program tersebut masyarakat Kota Cirebon dilatih untuk secara mandiri mengupayakan sumber daya lokal dalam mengurangi risiko bencana.
Menurutnya di Kota Cirebon terdapat 10 kelurahan yang sering dilanda banjir. Misalnya pada 2022, daerah-daerah itu terendam luapan air dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.
“Selain kelurahan itu, di tahun 2022, lima kecamatan mengalami banjir tetapi durasinya hanya tiga sampai empat jam. Namun ketinggian banjir itu 1,5 meter,” ujarnya.
Memasuki musim hujan di bulan Desember 2023, ia memastikan Pemerintah Kota Cirebon telah menerapkan langkah mitigasi untuk mencegah dan mengurangi dampak dari peristiwa banjir.
Langkah mitigasi itu berupa pembersihan selokan di kawasan perumahan hingga pengerukan untuk mengurangi pendangkalan pada semua aliran sungai di Kota Cirebon.
“Mudah-mudahan kesiapsiagaan yang sudah kita lakukan bisa meminimalisasi risiko bencana banjir,” ucapnya.
Sementara itu Wali Kota Cirebon Eti Herawati menuturkan pihaknya telah menyiagakan sebanyak 150 orang petugas gabungan untuk menghadapi peristiwa bencana selama musim hujan.
Baca juga: BPBD Kota Cirebon membentuk 10 kelurahan tangguh bencana
Baca juga: BPBD Kota Cirebon membentuk 10 kelurahan tangguh bencana
Eti juga sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menanggulangi permasalahan banjir di titik-titik rawan seperti Jalan Cipto Kota Cirebon.
"Kita berupaya mengatasi banjir dengan mendorong untuk perbaikan drainase. Kita mendorong untuk masyarakat ikut berperan aktif,” katanya.