Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat bencana alam melanda dua kecamatan di Cianjur, akibatnya sembilan kepala keluarga sempat mengungsi karena rumah mereka rusak tertimpa material longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Sukma Wijaya saat dihubungi, Sabtu, mengatakan bencana alam banjir dan longsor terjadi di Kecamatan Campaka, sehingga menyebabkan warga mengungsi, sedangkan longsor dan pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Cibeber.
"Penanganan banjir dan longsor di Desa Sukajadi, Kecamatan Campaka, tuntas dilakukan Jumat (24/11/2023), sehingga sembilan kepala keluarga yang sempat mengungsi sudah kembali ke rumahnya, namun mereka diimbau tetap siaga dan waspada bencana," katanya.
Tidak hanya merusak lima rumah warga, banjir dan longsor yang terjadi di Kecamatan Campaka setelah hujan turun deras lebih dari dua jam, merusak jalan penghubung antar desa di sejumlah titik yang tidak dapat dilalui, sehingga aktifitas warga terutama perekonomian terhambat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk mencari solusi membangun jembatan darurat agar aktifitas warga tetap berjalan," katanya.
Sedangkan penanganan longsor disertai pergerakan tanah di Kecamatan Cibeber, hingga saat ini masih berlangsung karena jalan penghubung antar desa amblas sedalam 5 meter dan mengancam perkampungan warga tepatnya di Kampung Cibule dan Cikaredok.
Aktifitas warga terhambat karena tidak ada akses lalulintas kendaraan yang dapat melintas akibat jalan amblas cukup dalam, sehingga petugas gabungan termasuk Dinas PUTR Cianjur, masih berupaya membuat jalur sementara agar kendaraan minimal roda dua dapat melintas.
"Kami berupaya melakukan penanganan cepat karena jalan yang amblas merupakan jalur utama penghubung antar desa yang biasa dilintasi kendaraan membawa hasil bumi warga," kata .