Bogor, Jawa Barat (ANTARA) -
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin yang menerima secara simbolis mobil bantuan tersebut, menilai program mobil laboratorium keliling ini menjadi bukti krusialnya keamanan pangan bagi masyarakat Indonesia, bukan hanya ketersediaan pangan yang memang harus diperhatikan.
"Dengan adanya mobil ini, kita tidak ada lagi alasan, pangan yang dikonsumsi harus 100 persen aman dari bahan-bahan yang tidak diperbolehkan," kata Bey.
Selain Jawa Barat, Bapanas juga memberikan mobil laboratorium keliling kepada delapan provinsi di Indonesia yakni Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Yogyakarta, guna mewujudkan keamanan pangan segar bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Pertama ini sembilan mobil dulu, nanti kita akan expand lagi ke-38 provinsi lainnya," ucap Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.
Arief menyebutkan, mobil laboratorium keliling dilengkapi alat-alat rapid test, mulai dari reagen, refrigerator, dispenser, dan lainnya, yang dapat digunakan untuk mendeteksi kandungan berbahaya pada bahan-bahan makanan yang dijual di pasar, seperti boraks, pestisida, dan formalin.
"Ini kita harapkan dengan punya rapid test seperti ini, hanya perlu waktu 15 menit kita sudah bisa tahu pangan-pangan mana yang memang tidak boleh dipasarkan. Jadi sudah ada ambang residunya (standar aman)," tutur Arief.