Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menemui Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) untuk berdiskusi terkait netralitas aparat negara di Pemilu 2024.
Ganjar mengklaim diskusi tersebut bukan ajakan agar Jusuf Kalla mendukungnya.
"Kami ngga mengajak (untuk mendukung) kok, kita silaturahmi aja,” kata Ganjar usai bertemu dengan JK selama sekitar 1 jam di Kediaman JK, di Jakarta, Minggu.
Namun Ganjar mengaku tak keberatan apabila JK memberikan dukungan padanya.
"Tadi beliau sampaikan pilihan boleh beda, dan ini rasa-rasanya pilihannya Pak JK akan beda dengan saya. Tapi kalau nanti dukung saya juga boleh Pak,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, JK mengatakan dirinya berdiskusi dengan Ganjar tentang politik dan negara, salah satunya terkait isu netralitas aparat negara.
"Yang penting ialah kita harapkan dalam situasi seperti ini maka peranan aparat pemerintah, apakah itu di pemerintahan, kepolisian, TNI, dan seluruh aparat negara, betul-betul melaksanakan pemilu secara baik, aman, dan netral,” kata JK.
Menurut dia, Indonesia dapat menjadi negara maju pada 2045 apabila Pemilu 2024 berjalan baik dan aparat negara mampu tetap bersikap netral.
Ganjar mengklaim diskusi tersebut bukan ajakan agar Jusuf Kalla mendukungnya.
"Kami ngga mengajak (untuk mendukung) kok, kita silaturahmi aja,” kata Ganjar usai bertemu dengan JK selama sekitar 1 jam di Kediaman JK, di Jakarta, Minggu.
Namun Ganjar mengaku tak keberatan apabila JK memberikan dukungan padanya.
"Tadi beliau sampaikan pilihan boleh beda, dan ini rasa-rasanya pilihannya Pak JK akan beda dengan saya. Tapi kalau nanti dukung saya juga boleh Pak,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, JK mengatakan dirinya berdiskusi dengan Ganjar tentang politik dan negara, salah satunya terkait isu netralitas aparat negara.
"Yang penting ialah kita harapkan dalam situasi seperti ini maka peranan aparat pemerintah, apakah itu di pemerintahan, kepolisian, TNI, dan seluruh aparat negara, betul-betul melaksanakan pemilu secara baik, aman, dan netral,” kata JK.
Menurut dia, Indonesia dapat menjadi negara maju pada 2045 apabila Pemilu 2024 berjalan baik dan aparat negara mampu tetap bersikap netral.