Kuningan (ANTARA) -
Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menyatakan adanya indikasi penambahan tiga individu baru macan tutul yang berada di kawasan konservasi Gunung Ciremai, Jawa Barat, berdasarkan pendataan dengan metode tertentu selama enam bulan terakhir.
“Di beberapa tempat kawasan Gunung Ciremai ada indikasi penambahan spesies macan tutul baru dan ini adalah satu langkah keberhasilan untuk mendapatkan data dan keberadaan hewan itu,” kata Kepala Balai TNGC Maman Surahman di Kuningan, Jawa Barat, Rabu.
Maman menjelaskan kabar tersebut masih berupa identifikasi awal, sehingga Balai TNGC perlu melakukan analisa dan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kebenaran apakah spesies macan tutul (Panthera pardus melas) itu populasinya bertambah di Gunung Ciremai.
Untuk sementara, kata Maman, jumlah macan tutul yang mendiami kawasan hutan TNGC masih berjumlah empat individu yakni dua ekor penghuni lama serta dua ekor lainnya hasil pelepasan liar.
“Di TNGC individu macan tutul yang sudah kita hitung dengan kamera trap ini ada dua hasil lepasan yaitu Slamet dan Rasi. Kemudian ada dua individu di kawasan TNGC,” ujarnya.
Sedangkan terkait indikasi adanya tiga individu baru macan tutul, ujar Maman, bermula ketika pihaknya menemukan sejumlah perbedaan pada pola, bentuk, corak dan ukuran tutul pada spesies itu yang terekam pada kamera trap.
Ia menjelaskan jika dilihat pada morfologinya, penampakan individu baru yang terekam kamera itu diindikasikan sebagai macan tutul yang belum dijumpai di Gunung Ciremai.
Artinya, individu macan tutul tersebut bukan berasal dari hasil kembang biak macan tutul yang ada sebelumnya. Apalagi hasil identifikasi sementara individu baru itu sudah dewasa.