Spektrum - Jejak K.H. Abdul Chalim dalam perjuangan kemerdekaan RI
Minggu, 12 November 2023 8:01 WIB
Abdul Chalim pun tercatat pernah terlibat di medan pertempuran sebagai pejuang untuk melawan penjajah dalam beberapa perang yang terjadi di Majalengka, Cirebon, hingga Surabaya.
“Ia ikut melakukan pelatihan-pelatihan pada warga NU yang ingin terlibat intens dalam gerakan perjuangan. Dari runutan sejarah, diketahui K.H. Abduk Chalim memiliki keterampilan di bidang pencak silat,” ujar Tendi.
Pergerakan yang dilakukan Abudl Chalim dalam melawan penjajah tak hanya terjadi lewat serangkaian pertempuran. Dengan pemikirannya yang cerdas membaca situasi kala itu, tokoh tersebut juga dilibatkan pada gerakan perlawanan di beberapa organisasi Islam.
Pahlawan dari Majalengka
Kisah patriotisme Abdul Chalim tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan daerah Leuwimunding di Majalengka, Jawa Barat, yang menjadi tanah kelahirannya. Apalagi tokoh ulama ini menghabiskan masa kecilnya di daerah tersebut.
Ia merupakan putra dari pasangan Kedung Wangsagama dan Satimah. Ia lahir di Leuwimunding pada 2 Juji 1898. Ayahnya merupakan seorang kepala desa atau kuwu yang disegani saat itu.
“Dia adalah anak kuwu dan menariknya, dengan latar belakangnya itu, K.H. Abudl Chalim menjadi sosok yang sangat religius,” kata Tendi.
Sejak masih muda, Abdul Chalim begitu mahir berbahasa Arab dan Belanda karena ia telah menamatkan pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Cirebon.
Meski sudah dibekali ilmu agama sedari kecil hasil didikan orang tuanya, Abdul Chalim tidak berpuas diri dan memutuskan menimba ilmu di sejumlah pesantren terkemuka saat itu yakni Pondok Pesantren Banada, Pondok Pesantren al-Fattah Trajaya, dan Pondok Pesantren Nurul Huda al Ma’arif Pajajar.
Kemudian, pada 1914 saat usianya menginjak 16 tahun, Abdul Chalim melanjutkan pendidikan ke Mekkah. Di sana ia berkesempatan menjejaki pengalaman baru, bertemu dan menimba ilmu dari para ulama besar.
Selama di Mekkah, ia aktif membangun jejaring dan berkawan dekat dengan ulama asal Indonesia. Salah seorang sahabat dekatnya adalah K.H. Abdul Wahab Hasbullah.