"Memang dari dokter, Pak Luhut diharapkan tidak terlalu bekerja keras, jadi harus agak diturunkan sementara. Itu yang perlu dilakukan oleh Pak Luhut sehingga ya lebih baik istirahat dulu," kata Maruli Simanjuntak di Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Maruli mengatakan beban kerja Luhut perlu dievaluasi agar tidak mempengaruhi kondisi kesehatannya.
"Mungkin yang perlu kita hitung lagi nanti, kalau di sini mungkin akhirnya jadi sekian persen sudah bekerja nanti. Ini step by step lah," katanya.
Maruli mengatakan kondisi Luhut hingga saat ini terus menunjukkan tren pemulihan kesehatan yang baik, salah satunya ditandai dengan kemampuan otot untuk berjalan maupun duduk.
Selain itu, Luhut juga sudah mulai bisa ke luar rumah sakit untuk mengisi jadwal rutin latihan untuk kebugaran.
"Saya pikir mungkin satu minggu, dua minggu ini sudah bisa mulai bisa di luar (rumah sakit). Mudah-mudahan ya kalau ini proses baik semua," katanya.
Luhut disarankan tim dokter untuk beristirahat selama beberapa hari sejak Selasa (10/10), karena kondisi gangguan kesehatan.
Kondisi kesehatan Luhut tiba-tiba melemah setelah menghadiri suatu kegiatan.
Luhut kemudian dibawa istrinya ke salah satu rumah sakit di Jakarta untuk tindakan preventif lebih lanjut. Dengan kondisi kesehatan seperti itu, Luhut selama beberapa hari tidak diizinkan oleh tim dokter untuk beraktivitas seperti biasa.
Setelah mendapat tawaran dari koleganya yakni Senior Minister Singapura Teo Chee Hean dan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan, Luhut memutuskan untuk menjalani tahap pemulihan di Singapura, sekaligus melakukan pemeriksaan medis dan evaluasi yang lebih komprehensif.
Presiden Joko Widodo telah menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjalankan tugas harian sebagai Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim untuk menggantikan sementara Luhut Binsar Pandjaitan yang sedang sakit.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi jenguk Luhut di Singapura