Kota Bandung (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar memaksimalkan ritase (proses truk kontainer yang telah diangkut dari TPS ke TPA) pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti agar masa kedaruratan sampah di Kota Bandung bisa teratasi.
“Kita meminta ke pihak provinsi agar ritase tidak dibatasi, untuk menyelesaikan tumpukan sampah dulu sekarang,” kata Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan di Bandung, Jumat.
Tedy menjelaskan pengurangan ritase sampah ke TPA Sarimukti sangat berdampak bagi Kota Bandung yang saat ini masih belum mampu menyelesaikan permasalahan sampahnya.
Menurut data terdapat sebanyak 22 TPS yang masih kelebihan muatan atau 32.000 ton sampah masih tertahan di Kota Bandung.
“Nah memang sampai dengan saat ini, kalau masih terganggu ya tentu akan seperti ini (darurat sampah),” katanya.
Mengingat, kata Tedy, saat ini sudah mulai memasuki musim hujan dan apabila TPA Sarimukti tidak kunjung untuk dimaksimalkan akan terus berdampak kepada permasalahan penumpukan sampah.
“Kalau sudah hujan nanti akan semakin sulit, plus semakin sulit transportasi di sananya juga licin, keduanya di sini juga akan semakin berpotensi terkait dengan berbagai penyakit. Jadi kita sangat berharap pemprov memberikan kesempatan untuk tidak dibatasi seperti sekarang,” katanya.
Selain itu, ia berharap pada pelaksanaan status tanggap darurat sampah di Kota Bandung menjadi momentum masyarakat untuk sadar dan membiasakan diri memilah sampah agar persoalan sampah di Kota Bandung bisa segera teratasi.
“Mudah-mudahan di dua bulan ini (status darurat sampah) terjadi pengurangan sampah dengan proses pengolahan sampah oleh masyarakat di tingkat wilayah,” katanya.