Komisi Pemilihan Umum Kota Cirebon, Jawa Barat, rutin blusukan ke kelurahan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dalam menggunakan hak pilih agar partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 melebihi target 80 persen.
Ketua KPU Kota Cirebon Mardeko di Cirebon, Jumat, menjelaskan menaikkan angka partisipasi pemilih di daerahnya merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi sebab kondisi saat ini sangat berbeda dibanding pelaksanaan pemilu sebelumnya.
Ketua KPU Kota Cirebon Mardeko di Cirebon, Jumat, menjelaskan menaikkan angka partisipasi pemilih di daerahnya merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi sebab kondisi saat ini sangat berbeda dibanding pelaksanaan pemilu sebelumnya.
Pada Pemilu 2019, KPU Kota Cirebon dibantu puluhan relawan demokrasi yang direkrut untuk menggiatkan sosialisasi. Sekarang, para petugas KPU Kota Cirebon yang mengambil peran tersebut supaya angka partisipasi pemilih meningkat.
"Cara kita, yaitu melihat kegiatan di kelurahan dan kecamatan yang sifatnya mengumpulkan massa. Kita minta izin untuk ikut di situ, bahasanya nebeng menyampaikan sosialisasi," katanya.
Ia menyebutkan para petugas dikerahkan mendatangi masyarakat secara langsung, kemudian memberikan pemahaman terkait pentingnya menggunakan hak pilih serta menyosialisasikan semua tahapan pemilu.
Meskipun jumlah petugas terbatas, Mardeko optimistis bahwa kegiatan blusukan itu bisa menyadarkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif pada Pemilu 2024.
"Kalau dulu ada relawan demokrasi, yakni masyarakat direkrut untuk melakukan sosialisasi. Kalau sekarang sudah tidak ada. Mau tidak mau kita harus bergerak sendiri," jelasnya.
Pada Pemilu 2024, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Cirebon sebanyak 252.385 orang yang terdiri atas 50,33 persen pemilih perempuan dan 49,67 persen laki-laki.
Mardeko mengimbau masyarakat datang ke tempat pemungutan suara pada 14 Februari 2024, kemudian memakai hak pilih sehingga pesta demokrasi itu berjalan sukses.