New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) setelah Ketua The Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bank sentral akan berhati-hati dalam kebijakan suku bunga.
Indeks dolar yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya melemah 0,29 persen menjadi 106,2469.
"Powell terus memberikan opsi terbuka bagi The Fed, dalam hal kenaikan suku bunga ke depan, namun tidak melakukan apapun untuk mengubah narasi bahwa The Fed akan terus mempertahankan suku bunga pada pertemuan mendatang, serta kemungkinan besar tidak berubah hingga sisa tahun ini," kata Kepala Investasi Independent Advisor Alliance Chris Zaccarelli.
Powell mengatakan dalam sebuah diskusi di Economic Club di New York pada Kamis (19/10) bahwa kebijakan moneter yang ketat memberikan tekanan ke aktivitas ekonomi dan inflasi.
Menurut Powell, serangkaian ketidakpastian baik yang baru maupun lama, mempersulit tugas bank sentral dalam menyeimbangkan antara pengetatan kebijakan moneter yang terlalu kuat dan pengetatan kebijakan moneter yang terlalu lemah.
Powell juga mengindikasikan bahwa imbal hasil obligasi yang melonjak bisa membantu The Fed memperlambat perekonomian, meredam inflasi lebih jauh, dan kemungkinan mengakhiri kenaikan suku bunga.
Imbal hasil obligasi AS tenor 2 tahun yang paling mereflekesikan ekspektasi tingkat suku bunga jangka pendek anjlok, sementara imbal hasil obligasi tenor 10 tahun meningkat ke 4,9215 persen, mendekati level 5 persen yang terjadi pada 2007.
"Apakah imbal hasil obligasi tenor 10 tahun akan mencapai 5 persen ? Saya kira jawabannya iya. Hal ini pada gilirannya dapat memicu lebih banyak volatilitas," kata Presiden Hackmann Wealth Partners Russell Hackmann.
Sumber: Xinhua
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar AS melemah setelah pernyataan Ketua The Fed
Dolar AS melemah seusai pernyataan Ketua The Fed
Jumat, 20 Oktober 2023 9:33 WIB