Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, melemah 20 poin atau 0,13 persen menjadi Rp16.046 per dolar Amerika Serikat (AS) dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.026 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin (6/5) turun ke level Rp16.054 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.025 per dolar AS.
“Fokus minggu ini adalah pada komentar dari beberapa pejabat Fed (Federal Reserve) mengenai jalur suku bunga, terutama setelah data nonfarm payrolls (NFP) yang lebih lemah dari perkiraan membuat para pedagang sekali lagi mulai memperkirakan penurunan suku bunga oleh bank sentral,” kata Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Presiden Fed Richmond Thomas Barkin dan Presiden Fed New York John Williams memberikan pernyataan bahwa tingkat suku bunga saat ini sudah sesuai, yang berarti bisa membawa inflasi ke target 2 persen, sehingga tidak butuh dinaikkan kembali.
Alasan mereka memberikan pernyataan tersebut didasari data PMI (Purchasing Managers' Index) Manufaktur ISM AS pada April 2024 yang hanya mencapai angka aktual 49,2, lebih rendah dari perkiraan sebesar 50,0 atau dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 50,3. Begitu pula dengan data NFP bulan April 2024 yang hanya mencapai angka aktual 175 ribu, lebih rendah dari dugaan sebesar 238 ribu atau dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 315 ribu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah pada Selasa ditutup melemah 20 poin jadi Rp16.046 per dolar AS