Sekitar 1 tahun menggunakan teknologi IoT, pria yang akrab disapa Mang Ade ini akhirnya melakukan kampanye kepada rekan-rekan petani lain di desanya setelah melakukan berbagai analisis antara kerugian seperti investasi yang dikeluarkan, kesan teknologi mahal, susah dan ribet, sampai keuntungan yang didapat.
"Setelah yakin, saya kampanye kepada rekan petani lainnya terkait keuntungan yang saya dapat. Dan yang paling keren ada budaya baru yang asalnya pagi sampai sore menyiram atau memupuk lahan, kini waktu-waktu tersebut bisa digunakan untuk kegiatan lainnya yang sama-sama menghasilkan nominal yang baru," ucapnya.
Setelah sukses di Cibodas, Ade kemudian mengajak rekan-rekan petani di Desa Suntenjaya, desa tetangga, untuk bersama-sama membangun Koperasi Agronative dan menggarap lahan negara seluas 10 hektare yang dikuasai PTPN di kaki Gunung Bukit Tunggul (Desa Cipanjalu) pada 2022 awal yang kemudian dikenal dengan Desa Tani Unggul.
Di desa tani tersebut, Ade mengaku bisa menghasilkan 1-1,5 ton 14 jenis komoditas sayuran, seperti selada keriting, kacang panjang, kubis, tomat, termasuk baby buncis kenya yang merupakan primadona untuk diekspor.
Dari tempat tersebut, penerima manfaat langsung ada 50 petani dan yang tidak langsung sekitar 40-50 orang dari jaringan bisnis koperasi di sini, yakni lahan pertanian terbuka dan green house, rumah pengemasan, rumah semai, rumah kompos, rumah eduwisata, kemudian rumah ternak.
Berbagai hal tersebut, termasuk teknologi pertanian, menjadi salah satu faktor pemikat minat generasi muda untuk berkecimpung dalam pertanian. Di desa itu, dari sekitar 50 petani, sekitar 40 persen yang berusia di bawah 39 tahun.
Ke depan, koperasi tersebut fokus pada pengembangan eduwisata dengan melengkapi fasilitas asrama, aula, pembangunan lapangan, studio musik, lokasi perkemahan, dan pengembangan lainnya. Tujuannya, bisa turut mengenalkan pertanian yang dilakukan di desa tani tersebut dengan penggunaan teknologi IoT kepada masyarakat termasuk generasi muda.
Tujuan utama dari penerapan teknologi IoT itu tentu makin banyak anak muda yang tertarik di sektor pertanian.
Dari hasil konkret teknologi IoT tersebut, perlahan bisa mengubah mindset masyarakat. Menjadi petani adalah profesi modern dan keren.
Karena, menyiram dan memupuk tanaman saja cukup melalui telepon pintar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertanian pintar jadi solusi jitu atasi krisis petani
Spektrum - Pertanian pintar jadi solusi jitu atasi krisis petani
Oleh Ricky Prayoga Jumat, 20 Oktober 2023 5:30 WIB