Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawat Barat, meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) serta pneumonia pada semua kelompok umur sebagai upaya penanggulangan dampak polusi udara bagi kesehatan, seiring dengan marak kebakaran lahan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur dr Frida Layla Yahya di Cianjur, Selasa, mengatakan seiring dengan marak kebakaran lahan, termasuk di Cianjur, perlu dilakukan kewaspadaan terhadap ISPA serta langkah pencegahan dan pengendalian.
"Merujuk surat dari Kementerian Kesehatan RI terkait kewaspadaan terhadap ISPA seluruh puskesmas diminta meningkatkan deteksi dini, mengoptimalkan temuan kasus, melakukan surveilans ketat serta meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi (KEI)," katanya.
Dalam meningkatkan KEI secara langsung kepada masyarakat, pihaknya meminta seluruh tenaga kesehatan di Cianjur untuk meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar ruangan, dan memastikan kualitas udara.
Masyarakat juga diminta menghindari sumber polusi di dalam dan luar rumah, seperti debu, asap kendaraan bermotor, kabut asap kebakaran lahan, membakar sampah dan asap rokok.
Ia menjelaskan pentingnya masyarakat segera melakukan pemeriksaan kesehatan ketika mengalami gejala batuk dan sesak napas.
"Seluruh pusat layanan kesehatan, termasuk rumah sakit, diminta meningkatkan pelayanan kesehatan, termasuk konsultasi luring atau daring, pelayanan rawat jalan dan inap di fasilitas pelayanan kesehatan primer maupun lanjutan," katanya.