Jakarta (ANTARA) - Pakar epidemiologi dan kesehatan lingkungan Griffith University Australia dr Dicky Budiman mengimbau kelompok masyarakat lanjut usia mewaspadai gangguan kesehatan berupa stres panas (heat stress) saat cuaca panas.
"Panas ini, baik gelombang panas (maupun, red.) cuaca panas juga berdampak pada lansia. Lansia ini bisa mengalami heat stress ya," kata dia saat dihubungi dari Jakarta, Senin.
Dia mengatakan masyarakat lanjut usia, yaitu kelompok orang dengan usia di atas 65 tahun, lebih rentan mengalami stres dibandingkan dengan orang muda karena beberapa alasan.
Menurut dia, kalangan lansia umumnya mengalami penurunan kapasitas termoregulasi sehingga tidak lagi bisa menyesuaikan dengan perubahan suhu yang tiba-tiba.
Selain itu, ucap dia, lansia lebih mungkin memiliki kondisi medis kronis yang mengubah respons normal tubuh terhadap panas.
Dampak kesehatan lainnya pada kelompok lansia, kata dia, berupa dehidrasi karena mereka mengalami sensitivitas merespons rasa haus sehingga lebih mudah mengalami dehidrasi.
Hal itu, dapat memperburuk kondisi lansia jika pada saat bersamaan memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler lainnya.
Ia menyebutkan sejumlah gejala yang muncul dalam kondisi mereka seperti itu, antara lain denyut jantung meningkat disertai tekanan darah tinggi yang juga meningkat, termasuk gangguan sistem pernapasan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Epidemiolog imbau lansia waspada stres akibat cuaca panas