Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 11,75 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.874,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,56 poin atau 0,48 persen ke posisi 944,66.
“IHSG melemah terbatas dan Bursa Asia didominasi oleh penguatan, akibat dari turunnya harga minyak mentah dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang diproyeksikan melemah,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Sebagai pengingat, tingkat suku bunga AS dipengaruhi oleh dua hal, yaitu inflasi dan data tenaga kerja, sehingga, data unemployment rate dan non-farm payrolls AS yang akan dirilis di Jumat (06/10) sangat dinantikan oleh para investor.
Para ekonom memperkirakan 170.000 lapangan kerja tercipta pada September 2023, atau melambat dibandingkan 187.000 pada Agustus 2023, sementara itu, unemployment rate kemungkinan turun menjadi 3,7 persen dari 3,8 persen.
Selain itu, dolar AS juga melemah terhadap seluruh mata uang negara-negara G10 dan yen menguat sebanyak 0,6 persen.
Di pasar komoditas, minyak mentah berjangka WTI sedikit lebih tinggi setelah merosot 5,6 [persen pada Rabu (04/10) dan menetap di bawah 85 dolar AS per barel, yang mencerminkan kekhawatiran atas lesunya permintaan komoditas tersebut karena kenaikan suku bunga dan penguatan dolar yang membebani perekonomian global.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 2,34 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah di tengah penguatan bursa kawasan Asia