"Tidur adalah basic manusia, paling tidak tujuh sampai delapan jam sehari pada malam hari. Kalau badan dipaksa berubah jam tidurnya menjadi bangun, maka dapat mengganggu fungsi metabolisme tubuh," katanya dalam diskusi terkait begadang yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Reisa mengatakan kebiasaan begadang dapat mengganggu fungsi organ tubuh. Di mana seharusnya sejumlah organ tubuh seperti hati diistirahatkan pada malam hari agar dapat berfungsi sebagaimana semestinya.
"Karena bagaimana pun, tidur itu untuk kita recharge lagi, kalau fungsi tubuh mau optimal, ya, tidurnya harus cukup," ujarnya.
Reisa mengungkapkan sejumlah penelitian membuktikan bahwa kebiasaan begadang dapat menimbulkan risiko kerusakan hati. Salah satunya adalah hati yang tidak mampu lagi menyaring racun atau detoksifikasi pada tubuh.
Racun yang menumpuk, kata dia, dapat menyebabkan sejumlah permasalahan pada hati seperti hepatitis, sirosis hati, perlemakan hati, hingga kanker hati.
"Maka harus tidur yang cukup di malam hari, paling tidak dalam satu siklus tidur tubuh kita masuk fase deep sleep (tidur nyenyak) sebanyak dua sampai tiga kali," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter: Kebiasaan begadang dapat merusak hati