Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung menyampaikan akan memulai secara masif program Mapag Hujan sebagai solusi mitigasi atau pengurangan risiko bencana banjir di seluruh wilayah Kota Bandung.
“Rencananya di awal bulan Oktober semuanya akan terlibat, termasuk juga di level kelurahan, diharapkan untuk menjadi salah satu solusi betul penanagan banjir di Kota Bandung,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono saat ditemui di Balai Kota Bandung, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa Program Mapag Hujan dilakukan dengan menggencarkan pembersihan sungai dan saluran air dari sedimentasi.
Oleh karena itu, Bambang mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama menyelenggarakan program tersebut secara serentak di 30 kecamatan di Kota Bandung untuk mengantisipasi bencana banjir yang kerap kali melanda di sejumlah titik.
“Kita pemerintah kota mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk sama-sama mari kita bersihkan lingkungan, jangan sampai nanti ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti halnya banjir,” kata dia.
Selain itu, Bambang mengapresiasi kinerja yang dilakukan pihaknya yang telah melakukan berbagai kegiatan untuk memitigasi banjir di Kota Bandung. Dari data jumlah titik banjir di Kota Bandung terus menurun dari tahun ke tahun.
“Sangat luar biasa sebetulnya pemerintah kota kita sudah melakukan upaya-upaya dari data tahun 2020 saja kita paling tidak ada 21 titik banjir, sekarang tahun 2023 hanya tinggal tujuh titik banjir,” katanya.
Meski begitu ia berharap dengan program Mapag Hujan yang digalakkan pada tahun ini, bisa terus mengurangi titik-titik bencana banjir yang kerap kali terjadi di sejumlah wilayah Kota Bandung.
“Diharapkan menjadi salah satu solusi kita untuk melakukan upaya-upaya mitigasi itu menjadi penting. Kita ingin Kota Bandung itu betul-betul nyaman dari semua aspek,” kata Bambang.