Antarajawabarat.com,19/1 - Kamar Dagang Industri (Kadin) Jawa Barat mendorong pemerintah daerah untuk memfasilitasi insentif pengurusan Amdal untuk pengembangan kawasan industri Jabar timur.
"Kawasan Jabar timur, khususnya Majalengka merupakan masa depan industri Jabar, tujuan relokasi dan investasi baru. Kadin mendorong fasilitasi dan insentif Amdal untuk industri di sana sehingga meningkatkan gairah investasi," kata Ketua Kadin Jabar Bidang Investasi dan Perdagangan Johny Andela di Bandung, Minggu.
Ia menyebutkan, para pengusaha dan industri cukup tertarik untuk membangun industri di kawasan yang ke depan akan berdekatan dengan akses jalan tol Cisumdawu dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Menurut dia, saat ini telah ada sejumlah industri yang membangun di sana, namun masih cukup banyak yang masih menunggu sehingga perlu ada peran pemerintah untuk mempercepat masuknya investor ke daerah itu.
"Salah satunya memfasilitasi insentif bagi Amdal, dan infrastruktur, jalan dan akses lainnya. Saya yakin kawasan itu akan berkembang," katanya.
Menurut Johny, kawasan itu cocok untuk industri padat karya dan diharapkan bisa menyerap tenaga kerja dari kawasan itu kini lebih banyak terserap ke kawasan industri Bandung Raya, Pantura dan Jabodetabek.
"Percepatan pembangunan industri padat karya, maka akan mempercepat penyerapan tenaga kerja di kawasan itu," katanya.
Keinginan investor baru masuk ke Jabar cukup besar, salah satunya dari China dan Korea. Dalam beberapa kali ekspose potensi investsi Jabar di luar negeri, sambutan dari para pengusaha negara itu cukup besar.
"Iklim investasi di Indonesia menjadi alasan mereka tertarik berusaha di Indonesia. Namun kendalanya masih rumitnya perizinan sehingga sebagian dari mereka masih menunggu," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Bidang Industri Kadin Jabar yang juga Ketua Apindo Jabar Deddy Wijaya yang menyebutkan kawasan Jabar selatan akan menjadi primadona kawasan industri baru di Jabar.
"Masalahnya tinggal ada sentuhan dan percepatan pengembangan infrastruktur di sana, saya kira kawasan itu masa depan industri Jabar," katanya.***2***
Syarif A