Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf mengukuhkan Presiden Joko Widodo menjadi Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).
"Kami memohon ke Presiden secara pribadi sebagai tokoh yang selama ini kita tahu menjadi keluarga besar kami," ujar Gus Yahya saat membuka Munas dan Konbes PBNU di Pompes Al Hamid Jakarta, Senin.
Selain mengukuhkan Presiden Jokowi, Gus Yahya juga meminta Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Rais ‘Aam PBNU Miftachul Akhyar, Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), dan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid untuk melengkapi dewan pengampu GKMNU.
Gus Yahya mengatakan GKMNU merupakan satu gerakan di tingkat akar rumput yang menyasar masyarakat desa dengan melibatkan warga secara langsung dalam menyelesaikan masalah keluarga.
Berbagai aspek yang akan disasar PBNU dalam GKMNU ini mulai dari aspek keagamaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga kebencanaan.
"Oleh karena ini merupakan kegiatan dan agenda begitu besar melibatkan ribuan desa, kami membutuhkan dukungan wibawa, dukungan pemikiran, dan bimbingan dari sesepuh-sesepuh dari tokoh yang kami andalkan," kata dia.
Menurutnya, terdapat tiga provinsi yang siap menerima program-program besutan GKMNU di tingkat desa. Tiga provinsi itu adalah Jawa Timur, Jawa tengah, dan DIY. Tercatat sekitar 17.000 ribu desa dari tiga kecamatan tersebut siap berpartisipasi dalam pelaksanaan program.
Setelah diterima di tiga provinsi tersebut, pihaknya akan melanjutkan konsolidasi ke beberapa provinsi lain, meliputi Jawa Bart, Banten, DKI, Lampung, dan Sumatera Selatan.
"Gerakan ini dirancang untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di tingkat desa dengan keterlibatan warga secara langsung di tingkat desa dan dimulai di daerah yang menjadi basis utama NU," katanya.
PBNU, kata dia, sudah punya satu set program yang telah disiapkan dan akan bekerja sama dengan berbagai kementerian seperti Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian UKM, hingga Kementerian sosial.
"Kami ingin menekankan di agenda NU untuk berorientasi kepada persentuhan langsung kepada masyarakat dalam hikmah layanan NU. Agar NU hadir secara nyata dalam kehidupan sehari-haru dengan memberikan manfaat dan maslahat yang nyata bagi masyarakat," katanya.
Mendukung Gerakan Keluarga Maslahat
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendukung Gerakan Keluarga Maslahat (GKM) Nahdlatul Ulama (NU) sebagai wadah konsolidasi keluarga besar NU di level akar rumput hingga jejaring organisasi di level global.
"Kekuatan NU ini sangat luar biasa. jumlah anggotanya sangat banyak, sangat besar. Tersebar di seluruh tanah air Indonesia dan bahkan tersebar di berbagai negara," kata Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Senin.
Ia mengatakan kekuatan besar NU perlu dikonsolidasi dalam wadah organisasi dengan baik untuk meningkatkan kualitas, bukan hanya di tataran sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, tapi juga di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, hingga kewirausahaan.
Presiden Jokowi setuju dan mendukung penuh skema digitalisasi dalam keorganisasian NU, sebagai gerbang konsolidasi kekuatan NU di dalam negeri, maupun yang berada di luar negeri.
"Kita semua menyadari kondisi warga Nahdiyin di akar rumput perlu didukung. Pemerintah menyambut baik inisiatif PBNU membentuk GKM NU," katanya.
Gerakan tersebut sangat penting untuk meningkatkan kualitas keluarga Indonesia, terutama Nahdiyin di level akar rumput, termasuk Nahdiyin muda yang bermain di level global, maupun yang sedang kuliah di luar negeri.
Presiden Jokowi mengatakan ikhtiar Nahdiyin yang sedang menempuh pendidikan ilmu teknologi, artificial intelligence (kecerdasan buatan), precision medicine merupakan investasi besar bagi bangsa Indonesia di masa depan.
Jokowi berpesan agar agar seluruh kompetensi yang didapat jangan sampai menghilangkan jati diri peserta sebagai Muslim dan keluarga Nahdiyin.
"Hal ini merupakan kekuatan besar NU untuk menyongsong masa depan. mereka-mereka ini harus dihubungkan dengan umat di akar rumput, mereka harus menjadi bagian solusi bagi Nahdiyin di akar rumput dan menyejahterakan umat," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBNU kukuhkan Jokowi jadi pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU
PBNU mengukuhkan Presiden Jokowi jadi pengampu GKM NU
Senin, 18 September 2023 12:00 WIB