Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin berpotensi bergerak sideways (mendatar) seiring sentimen domestik dan global.
IHSG dibuka menguat 3,00 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.927,78. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,47 poin atau 0,05 persen ke posisi 952,85.
“Hari ini IHSG akan tes support 6.890. Jika kuat tetap berada di atas support tersebut, maka ada potensi rebound ke 6.950-7.000 kembali. Level support IHSG berada 6.870- 6.890, sedangkan resistance IHSG berada 6.950-7.000.” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman kepada Antara di Jakarta.
Dari Amerika Serikat (AS), pada Jumat (08/09) akhir pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,22 persen, S&P 500 naik 0,14 persen, serta Indeks Nasdaq turut menguat sebesar 0,09 persen.
Pejabat AS mengisyaratkan bahwa The Federal Reserve (The Fed) bisa menunda kenaikan suku bunga. Data inflasi AS merupakan kunci bagi keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, yang mana Inflasi AS akan diumumkan pada 13 September 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpotensi mendatar seiring sentimen domestik dan global