Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) membukukan laba konsolidasi sebesar Rp29,56 triliun pada semester I 2023 atau tumbuh 18,83 persen secara tahunan (yoy).
Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan bahwa pertumbuhan laba tersebut mencerminkan adanya kinerja positif dari perseroan.
"Selama enam bulan, BRI Group mampu membukukan laba sebesar Rp29,56 triliun yang artinya tumbuh secara tahunan sebesar 18,83 persen. Inilah yang saya katakan bahwa kinerja BRI sangat baik, balance sheet-nya solid, NPL-nya profitable, dan kinerja yang baik itu insya Allah berkelanjutan," kata Sunarso dalam Pemaparan Kinerja Keuangan Triwulan II 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Aset BRI tercatat tumbuh 9,21 persen yoy mencapai angka Rp1.805,15 triliun. Menurutnya, hal itu menunjukkan kemampuan BRI dalam mengelola aset dengan baik.
Kemudian, dari sisi manajemen risiko, BRI membukukan tingkat kredit kurang lancar atau non-performing loan (NPL) sebesar 2,95 persen yoy, dengan NPL coverage sebesar 248,54 persen yoy. Selain itu, credit cost BRI tercatat 2,26 persen yoy.
Sunarso juga menjelaskan pertumbuhan kinerja BRI dapat juga dapat tercermin dalam rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dan cost-to-income ratio (CIR).
Rasio BOPO mencapai 67,71 persen, sedangkan CIR mencapai 41,79 persen. Angka-angka tersebut menggambarkan efisiensi operasional yang lebih baik, menandakan manajemen yang prudent dalam mengelola pendapatan dan biaya.
Sementara itu, penyaluran kredit dari BRI tumbuh 8,8 persen pada semester I 2023, dengan total kredit yang disalurkan sebesar Rp1.202,12 triliun.