Jakarta (ANTARA) - Aksi penyintas stroke, Komaruddin Rachmat (69), berjalan kaki dari Yogyakarta menuju Kota Bandung, Jawa Barat, terhenti di Kota Banjar, akibat pendarahan di telapak kaki.
"Awalnya aksi jalan kaki tersebut direncanakan dari Yogyakarta ke Bandung dari 5--26 Agustus 2023. Tapi terhenti karena luka di telapak kaki saya telah parah dan perlu dibedah kulit," kata Komaruddin Rachmat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Warga Kota Bekasi, Jawa Barat, yang berstatus penyintas stroke sejak 2012 itu melakukan aksi jalan kaki dari Yogyakarta ke Kota Banjar, Jawa Barat dengan jarak tempuh 283 kilometer selama 14 hari, sejak 5 hingga 18 Agustus 2023.
Pada 18 Agustus di Kota Banjar, Komaruddin diinapkan di rumah seorang kolega, sebelum akhirnya pindah untuk bermalam di rumah dinas Wakil Wali Kota Banjar Nana Suryana.
"Siang ini saya berencana kembali ke Bandung," katanya.
Meski demikian, Komaruddin merasa tidak kecewa terhadap terhentinya aksi jalan kaki kali ini, akibat permasalahan di kaki.
"Pertama, spirit Siliwangi Kembali dari Yogyakarta ke Jawa Barat telah saya penuhi, karena saya telah masuk Kota Banjar (Jawa Barat), perbatasan Jawa tengah dan Jawa Barat, meski tidak sampai Bandung," katanya.
Selain itu, kata Komaruddin, tujuan utama aksi jalan kaki yang ia lakukan adalah untuk kampanye kesehatan terkait stroke dan bukan unjuk kekuatan.
"Aksi jalan kaki saya telah menemukan momentum dan makna, karena kesehatan saya prima tidak ada keluhan apapun sepanjang perjalanan, padahal saya adalah mantan stroke dengan jenis serangan Hemarogic atau pecah pembuluh darah dan lansia pula," ujarnya.
Kejadian pendarahan di telapak kaki, kata Komaruddin, merupakan persoalan teknis yang diakibatkan lemahnya pengetahuan tentang kiat berjalan jauh.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Aksi jalan kaki penyintas stroke terhenti di Banjar akibat pendarahan
Aksi jalan kaki penyintas stroke terhenti di Banjar akibat ini
Senin, 21 Agustus 2023 15:51 WIB