Wawan mengungkapkan sedikitnya ada 500 petani yang memanfaatkan lahan bantaran waduk untuk bertahan menghidupi kebutuhan sehari-hari.
"Petani di bantaran Waduk Saguling karena sawahnya kering lumayan banyak ada 500 orang. Tersebar di RW 02, 06, 05, 07, dan 08, 09, 10, 11, dan RW 16. Rata-rata tanam sayuran, umbi-umbian, dan tanaman lain yang cepat panen," kata Wawan.
Sebelumnya, diberitakan sebanyak 178 hektare lahan persawahan di 13 desa dalam empat kecamatan yakni Cililin, Sindangkerta, Cihampelas, dan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat mengalami kekeringan akibat kemarau imbas dari badai El Nino.
Bahkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menilai luasan ini bisa bertambah karena diprediksi El Nino akan berlangsung sampai akhir tahun.
DKPP menyiapkan dua skema, yang pertama, bagi para petani pemerintah menyiapkan insentif.
Sementara itu untuk lahan kering, pemerintah mengupayakan dukungan infrastruktur sumur bor dan mesin sedot air.
Serta meminta petani di wilayah Bandung Barat dengan potensi kekeringan ini, bisa adaptif memanfaatkan lahan, seperti memulai budidaya tanaman yang membutuhkan sedikit air atau toleran kekeringan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Operasional PLTA Saguling diatur sehubungan Waduk Saguling yang surut