Antarajabar.com - Lima belas kepala keluarga (KK) di tiga kampung di Desa Bantar Caringin, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jabar, memilih mengungsi karena terus meluapnya air Waduk Saguling yang membentang di wilayah tersebut, disertai hujan turun deras.
"Air waduk terus meluap dan benteng penahan air yang kami didirikan tidak mampu menahan air. Ditakutkan air bah akan menerjang dan merendam perkampungan warga. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kami mengevakuasi 15 KK dengan 60 jiwa," kata Kepala BPBD Cianjur, Asep Suparman, saat dihubungi, Senin malam.
Dia menjelaskan, meningkatnya volume air Waduk Saguling, mengakibatkan tiga kampung di wilayah Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, terancam terendam, dimana ketiga kampung tersebut Kampung Bantar Caringin, Bantar Kalong dan Kampung Cihea.
"Untuk sementara puluhan warga itu, menempati tenda darurat yang telah kami sediakan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan karena menjelang malam air waduk terus meninggi disertai hujan deras," katanya.
Meskipun pihaknya dan tim gabungan yang terdiri dari Muspika Haurwangi, telah membangun tanggul penahan air menggunakan material penahan seadanya, tidak dapat menahan debit air yang terus bertambah setiap menitnya, bahkan tanggul penahan air yang sempat dibangun itu kembali tergerus derasnya aliran waduk.
"Menjelang sore ada beberapa kepala keluarga yang memilih untuk mengungsi karena rumah mereka berdekatan dengan bibir Waduk Saguling, namun menjelang malam jumlah mereka bertambah karena kami minta untuk mengungsi karena hujan kembali turun deras dan ditakutkan air bah menerjang," katanya.
Dia menambahkan, sejak satu pekan terakhir Pemkab Cianjur, telah menyatakan sejumlah wilayah rawan bencana di Cianjur, siaga satu bencana alam banjir dan longsor karena tingginya intensitas hujan disertai meluapnya air di sejumlah sungai yang ada di wilayah utara dan selatan.