Selain itu, kondisi yang memprihatinkan bagi Obech dan kawan-kawannya adalah banyak sampah plastik di aliran sungai yang menyebabkan air semakin terlihat kotor, yang tentunya memberikan dampak buruk terhadap makhluk hidup lainnya, terutama bagi manusia yang memanfaatkan air sungai.
Selain itu, juga berdampak buruk bagi potensi lain seperti sektor pariwisata maupun olahraga sungai, seperti untuk kayak dan arung jeram, yang apabila kondisi air sungainya kotor dan banyak sampah, menimbulkan kesan tidak menarik.
Patroli sungai
Berkat kepedulian terhadap sungai di Tasikmalaya itu, Obech bersama teman-teman komunitasnya dari berbagai organisasi seperti pecinta alam maupun komunitas olahraga arung jeram dan sebagainya mencoba turun ke sungai hanya untuk melakukan patroli melihat langsung kondisi sungai sejak tahun 2013.
Patroli itu merupakan dorongan dari laporan masyarakat yang mengeluhkan bahwa kondisi air sungai sudah tidak baik, terbukti banyak ikan yang biasa hidup di sungai ditemukan banyak yang mati.
Adanya keluhan warga itu, bikin Obech prihatin karena kondisi air sungai sudah tidak baik-baik saja, ada kerusakan alam. Penyebabnya bisa jadi karena sungai sudah tercemari zat-zat berbahaya, termasuk sampah plastik.
Kondisi tersebut membuat Obech dengan komunitasnya bergerak melakukan kegiatan bersih-bersih sungai dari sampah untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan sungai. Selain itu, juga mendorong pemerintah daerah melalui kebijakannya untuk menjaga kebersihan sungai agar terbebas dari sampah.
Aksi bersih-bersih sungai dari sampah itu mendapatkan perhatian serius dari aktivis Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) yang melakukan pengujian kualitas air dalam kegiatan Bersih Susukan (Besuk) di Sungai Ciwulan.
Pengujian kualitas air sungai di Tasikmalaya itu pernah dilakukan tahun 2022, yang hasilnya terdapat 49 partikel mikroplastik dari 100 liter air, yang artinya bahwa air di Sungai Ciwulan sudah terkontaminasi mikroplastik.
Selanjutnya pengujian juga pernah dilakukan di tahun 2023, yang hasilnya bukan turun melainkan naik. Dalam 100 liter air terdapat 74 partikel mikroplastik. Kondisi tersebut disebabkan karena banyak sampah plastik di sungai.