Bandung (ANTARA) -
"Jembatan ini hari ini diresmikan dan sudah 100 persen bisa digunakan, hanya tinggal finishing dan bisa segera digunakan oleh masyarakat untuk memudahkan mengakses Stasiun KA Cepat Tegalluar," kata Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi di lokasi peresmian.
Jembatan Cibiru Baru ini, kata Dwiyana, menghubungkan Stasiun Kereta Api Cepat Tegalluar dengan Kawasan Gedebage yang terdapat Stasiun Cimekar, Stasiun Gedebage, Stadion GBLA, Masjid Al-Jabbar, Summarecon, dan lainnya.
"Selain sebagai aksesibilitas menuju area stasiun, Jembatan Cibiru Baru ini bisa menunjang mobilitas dan aktivitas masyarakat. Jembatan Cibiru Baru ini, akan menggantikan Jembatan Cibiru eksisting yang berada tepat di sisi kanan jembatan baru," katanya.
Pembangunan Jembatan Cibiru Baru ini, sudah berlangsung sejak November 2020 hingga April 2021 di mana untuk tahap 1 pembangunan struktur bawah dan Maret hingga Agustus 2023 untuk tahap 2 pembangunan struktur atas.
Jembatan Cibiru Baru dibangun dengan lebar sembilan meter, termasuk jalur pejalan kaki selebar satu meter di setiap sisinya, yang membuat Jembatan Cibiru Baru lebih lebar dari jembatan sebelumnya yang hanya memiliki lebar empat meter dan mampu mengakomodir pergerakan untuk dua kendaraan roda empat sekaligus.
Dwiyana menyebutkan KCIC terus berkomitmen menyediakan aksesibilitas agar masyarakat bisa dengan mudah menjangkau stasiun KA Cepat, pasalnya aksesibilitas menjadi salah satu komponen penting dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi calon penumpang.
"Nantinya selain dari Jembatan Cibiru Baru, Stasiun Tegalluar juga bisa diakses melalui exit tol KM 151A dan Drop Zone Tol KM 151B yang saat ini sedang dipersiapkan," ujarnya.