Selepas bencana kebakaran melanda Pasar Sadang Serang hari Jumat (4/7) malam, Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat tengah mempertimbangkan dua lokasi untuk menjadi tempat sementara berjualan para pedagang.
Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa dua lokasi yang menjadi alternatif untuk pedagang yang terkena musibah tersebut, akan berada di sekitaran lokasi Pasar Sadang Serang yang kebakaran, yakni di terminal Sadang Serang, atau di sekitar rumah susun sewa (Rusunawa) Sadang Serang.
"Pertama kami mengucapkan rasa prihatin atas musibah tersebut, kini sedang diusahakan membuat tempat sementara. Hal ini sendiri tengah dikoordinasikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Perumda Pasar Juara dengan para pedagang," kata Ema dalam keterangannya di Bandung, Minggu.
Hari Senin (7/8), kata Ema, pihaknya akan datang bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) dan Dinas Cipta Karya, Bina Kontruksi dan Tata Ruang (Disciptabintar) Kota Bandung untuk melakukan pengukuran demi mengakomodasi lapak yang terbakar untuk dibuatkan non permanen.
"Yang jelas para pedagang tidak bertambah beban. Itu urusan kami, selama tempatnya di sana (dua alternatif tempat)," katanya.
Ema juga menyampaikan peristiwa yang menurut catatan pihak Pemkot Bandung menyebabkan sekitar 170 kios terbakar itu, kini sedang dalam tahap pemeriksaan dari pihak kepolisian.
"Memang proses pendinginan sudah selesai, meski begitu ada prosedur lain yaitu pemeriksaan kepolisian (Inafis) untuk memastikan penyebab kebakaran," ujar Ema.
Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa dua lokasi yang menjadi alternatif untuk pedagang yang terkena musibah tersebut, akan berada di sekitaran lokasi Pasar Sadang Serang yang kebakaran, yakni di terminal Sadang Serang, atau di sekitar rumah susun sewa (Rusunawa) Sadang Serang.
"Pertama kami mengucapkan rasa prihatin atas musibah tersebut, kini sedang diusahakan membuat tempat sementara. Hal ini sendiri tengah dikoordinasikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Perumda Pasar Juara dengan para pedagang," kata Ema dalam keterangannya di Bandung, Minggu.
Hari Senin (7/8), kata Ema, pihaknya akan datang bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) dan Dinas Cipta Karya, Bina Kontruksi dan Tata Ruang (Disciptabintar) Kota Bandung untuk melakukan pengukuran demi mengakomodasi lapak yang terbakar untuk dibuatkan non permanen.
"Yang jelas para pedagang tidak bertambah beban. Itu urusan kami, selama tempatnya di sana (dua alternatif tempat)," katanya.
Ema juga menyampaikan peristiwa yang menurut catatan pihak Pemkot Bandung menyebabkan sekitar 170 kios terbakar itu, kini sedang dalam tahap pemeriksaan dari pihak kepolisian.
"Memang proses pendinginan sudah selesai, meski begitu ada prosedur lain yaitu pemeriksaan kepolisian (Inafis) untuk memastikan penyebab kebakaran," ujar Ema.