Cirebon (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menggabungkan seluruh sekolah dasar (SD) yang masih satu hamparan (kawasan) dalam rangka meratakan kualitas pendidikan di daerah itu.
"Tahun ini seluruh SD satu hamparan selesai kami gabungkan menjadi satu," kata Kepala Disdik Kabupaten Cirebon Ronianto di Cirebon, Senin.
Roni mengatakan, penggabungan SD satu hamparan yang dilakukan Disdik Kabupaten Cirebon, dalam rangka mengurangi jenjang antarsekolah satu hamparan sekaligus meratakan kualitas pendidikan.
Ia menjelaskan, di Kabupaten Cirebon terdapat 228 SD satu hamparan yang berada di 108 titik, dan pada tahun 2023 ini diharapkan semua selesai digabung.
Penggabungan sekolah satu hamparan, sudah dilaksanakan sejak tahun 2019, dan akan melakukan langkah serupa hingga semua sekolah satu hamparan menjadi satu.
Pada tahun 2023 ini, kata Roni, terdapat 67 sekolah yang dilakukan penggabungan, dan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah satu hamparan.
"Terkait persaingan yang kerap terjadi di sekolah berada satu hamparan, kami menilai persaingan yang terjadi lebih kepada persaingan yang tidak sehat, dan ini yang membuat Pemkab Cirebon memilih untuk melakukan penggabungan," ujarnya.Roni menambahkan, pihaknya juga berencana melakukan penggabungan sekolah yang muridnya kurang dari 100 siswa, mengingat ketika itu terjadi biaya operasi sekolah tidak mencukupi.
Sehingga, lanjut Roni, akan ada pemetaan ulang sekolah mana yang muridnya kurang dari 100, agar semua sekolah negeri di Kabupaten Cirebon dapat terus memberikan kualitas para siswa.
"Kami juga berencana melakukan penggabungan sekolah yang kekurangan murid, agar biaya operasi dapat terpenuhi, mengingat ketika muridnya kurang dari 100, maka sekolah tidak bisa beroperasi maksimal," katanya.