Cirebon (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Barat, mencatat hingga Sabtu (15/7) terdapat 23 haji asal Embarkasi Kertajati yang meninggal dunia di Tanah Suci, sedangkan satu orang masih dinyatakan hilang.
"Sebanyak 23 orang meninggal dunia di Tanah Suci selama rangkaian pelaksanaan ibadah haji, dan mereka di makamkan langsung di sana," kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah, Kemenag Jabar Boy Hari Novian saat dihubungi melalui telepon seluler di Cirebon, Sabtu.
Baca juga: Kloter pertama jamaah haji Debarkasi Kertajati tiba di Indonesia
Selain itu, lanjut Boy, terdapat satu haji asal Embarkasi Kertajati yang berasal dari Kabupaten Majalengka, masih dinyatakan hilang dan belum juga ditemukan.
"Haji yang hilang asal Kabupaten Majalengka, hingga saat ini juga belum ditemukan, tim masih terus mencari keberadaannya," tuturnya.
Boy juga menjelaskan, kepulangan jamaah haji Debarkasi Kertajati sudah dilakukan sejak Minggu (9/7). Hingga saat ini sudah ada enam kloter yang telah tiba di Tanah Air.
Total jamaah haji yang telah tiba dan kembali ke rumah masing-masing mencapai 2.238 orang, dan setiap hari terdapat pemulangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Untuk kepulangan jamaah haji, lanjut Boy, langsung ke daerah masing-masing setelah turun dari BIJB tanpa kembali ke Asrama Haji Indramayu, dengan pertimbangan efisien waktu.
Baca juga: Sebanyak 15 haji Embarkasi Kertajati Jabar meninggal di Tanah Suci
Embarkasi Kertajati sendiri memberangkatkan dan memulangkan jamaah haji yang berasal dari Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Sumedang, dan Kabupaten Kuningan.
Jamaah haji Embarkasi Kertajati totalnya terbagi dalam 25 kelompok terbang dengan jumlah keseluruhan sebanyak 9.268 orang, termasuk petugas haji.
Kemenag Jabar catat 23 haji Embarkasi Kertajati wafat
Minggu, 16 Juli 2023 6:47 WIB