Mataram (ANTARA) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Nusa Tenggara Barat mengantisipasi masuknya ajaran dari alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Jawa Barat (Jabar) ke wilayah itu.
Kepala Bakesbangpoldagri NTB, Ruslan Abdul Gani, mengatakan pemantauan terus diintensifkan jajaran pemerintah provinsi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTB. Hanya saja, hingga kini belum ditemukan adanya ajaran atau aliran sesat dari Ponpes Al Zaytun yang masuk ke wilayah itu.
"Beberapa tahun lalu, ada putra-putri kita dari NTB yang sekolah di sana. Pasti kita awasi, pergerakan ke NTB sudah kita antisipasi. Jangan sampai hal serupa ada di NTB, tapi saya tegaskan tidak ada aliran atau ajaran sesat di NTB," ujarnya di Mataram, Rabu.
Ruslan mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk mengantisipasi munculnya ajaran atau aliran sesat keagamaan, sehingga ketika ada gejala-gejala atau permasalahan yang terkait keagamaan segera di atensi.
Terlebih, lanjutnya, jejaring yang ada akan lebih dimasifkan agar sebelum muncul ke permukaan dapat dilakukan deteksi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bakesbangpoldagri NTB antisipasi ajaran dari alumni Ponpes Al Zaytun