Antarajawabarat.com, 20/9 - Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil menjadi sopir angkutan kota (Angkot) jurusan Kebon Kalapa - Dago pada "Angkot Day 2013" yang digelar pada Jumat.
Tanpa canggung, Wali Kota Bandung yang belum genap sepekan menjabat orang nomor satu di Kota Bandung itu mengemudikan kendaraan angkot jenis Grand Max Nopol D-1924-AN yang sebelumnya dikendarai oleh Seno.
Sang sopir diminta oleh Ridwan untuk menumpang di bangku penumpang bagian belakang. Sementara Ketua DPRD Kota Bandung H Erwan Setiawan menjadi kernet pada angkutan kota yang dikendarai oleh Ridwan Kamil itu.
"Ini benar-benar suprise bagi saya, kebetulan angkot yang saya kendarai masih baru dan lengkap, ada sabuk pengaman, terang dan ada musiknya juga. Diharapkan semua angkot seperti ini demi kenyamanan masyarakat," kata Ridwan Kamil.
Hampir sepanjang perjalanan, Ridwan yang mengenakan baju putih garis kotak-kotak itu menjalankan angkutan kota yang digratiskan itu menelusuri rute Kebon Kalapa - Pungkur - Sunda - Lombok - Jalan Juanda hingga Dago.
Selama mengemudi dan menaikturunkan penumpang yang tidak menyadari dikendarai oleh wali kotanya itu ia menyerap aspirasi dari para penumpang. Sebagian besar meminta masukan kepada masyarakat terkait layanan angkot di Kota Bandung.
"Mereka meminta peningkatan pelayanan angkutan kota, kenyamanan, fasilitas dan juga profesionalisme pengemudi saat menjalankan tugasnya. Itu jadi bahan masukan dan kami akan mengajak pengusaha angkutan kota untuk menjadikan angkot menjadi angkutan primadona bagi warga," kata Ridwan Kamil.
Pelaksanaan Angkot Day 2013 dilakukan pertama kali di Kota Bandung atas inisiatif dari tim Riset Indie. Sebanyak 200 unit angkutan kota jurusan Kebon Kalapa - Dago digratiskan.
Tujuannya untuk mendorong angkutan kota menjadi angkutan pilihan masyarakat sekaligus mengentaskan masalah kemacetan di Kota Bandung. Moda transportasi angkutan kota masih menjadi pilihan yang bisa dikembangkan lagi untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya.
Salah satu sasarannya adalah menggugah masyarakat khususnya dari kalangan berpendidikan untuk kembali menggunakan angkutan kota untuk bepergian di dalam kota, sehingga mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan sepeda motor di jalanan Kota Bandung sehingga bisa meminimalisasi kemacetan.
"Program ini sangat positif dan memang menjadi salah satu penanganan masalah transportasi di Kota Bandung. Angkot dan bus kota akan dihidupkan lagi, tentunya dengan peningkatan pelayanan, fasilitas dan juga meningkatkan kenyamanan angkutan umum itu," kata Ridwan Kamil.
Bahkan Pemkot Bandung berencana untuk membentuk tim independen untuk mengawasi layanan angkutan umum, angkot dan bus kota di Kota Bandung untuk selanjutnya memberikan rekomendasi atas layanan ideal yang diperlukan oleh masyarakat Kota Kembang.
Selain untuk memberikan pengawasan kedisiplinan bagi angkutan kota, juga bagi para penumpang yang biasa mencegat angkutan kota di sembarang tempat.
"Ke depan akan dicoba program Tertib Kota, dimana sopir dan penumpang yang turun naik seenaknya akan ditegur. Standard layanan angkutan kota akan ditingkatkan lagi," kata Ridwan Kamil yang juga arsitektur dan pakar tata kota itu menambahkan.