Antarajawabarat.com,19/9 - Kedelai lokal jenis argomulyo dan anjasmoro ternyata diminati para perajin tahu karena sari patinya lebih kental dan gurih dibandingkan kedelai impor.
Kepala Bulog Sub Divre Cirebon, Basirun, Rabu, mengatakan, kedelai lokal cukup diminati para perajin tahu karena setelah diperas sari patinya dinilai kental dan gurih.
Menurut dia, kualitas kedelai lokal cukup baik sehingga diminati perajin tahu meski ukurannya relatif kecil dibandingkan kedelai impor, harapannya petani terus mengembangkannya supaya kebutuhan bisa terpenuhi.
Nurdin, perajin tahu di Cirebon mengaku, kedelai lokal untuk pembuatan tahu cukup baik, selain sari patinya gurih dan kental hasil setelah jadi tahu rasanya diminati konsumen, tetapi dirinya kesulitan memperoleh kedelai lokal tersebut.
Selama ini perajin tahu dan tempe mengandalkan kedelai impor, kata dia, padahal jika pasokan kedelai lokal mencukupi sebaiknya memanfaatkan hasil panen petani setempat.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Badan Ketahan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Indramayu, Ir Anang kepada wartawan di Indramayu, mengatakan, kedelai lokal jenis anjasmoro dan argomulyo yang dikembangkan petani Indramayu, diminati perajin tempe dan tahu karena kualitasnya baik.
Kualitas baik kacang kedelai lokal Indramayu mampu bersaing dengan kedelai impor, kata dia, harga tinggi menguntungkan para petani Indramayu sehingga minat tanam meningkat.
Kacang kedelai lokal jenis anjasmoro dan argo mulyo cocok dan potensial dikembangkan di daerah Pantura, kata dia, sawah tadah hujan petani bisa memanfaatkan tanam musim kemarau.
Lahan tanam kacang kedelai lokal di Indramayu tersebar di daerah bagian barat, kata Anang, diperkirakan usai panen padi luas lahan akan bertambah harapan petani harga bertahan tinggi.***3***
Enjang S