Seperti diketahui, aksi pembakaran Al Quran di Swedia kembali terjadi di mana kini aksi tersebut dilakukan pria pengungsi asal Irak bernama Salwan Momika.
Momika mengatakan, pembakaran Al Quran itu ia lakukan sebagai wujud 'kebebasan berbicara'.
Baca juga: KAHMI Eropa Raya sebut pembakaran Al-Quran di Swedia, wujud Islamofobia
Pembakaran kitab suci umat Islam oleh pengungsi asal Irak tersebut, diketahui merupakan yang kedua pada 2023 ini, di mana aksi serupa juga pernah terjadi di Swedia pada awal tahun 2023.
Pada awal tahun 2023, pelaku pembakaran merupakan seorang politisi sayap kanan, Rasmus Paludan, kala itu Paludan menyebutkan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari aksi protes terhadap Turki.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua Tanfidziah PBNU: Pembakaran Al Quran akibat sayap kanan berkuasa
PBNU: Pembakaran Al Quran akibat sayap kanan berkuasa
Sabtu, 1 Juli 2023 20:54 WIB