Menurut Ema, proses persiapan kurban bukan hanya melihat aspek kesehatan hewan, proses pemotongan, sampai pola distribusi benar, namun juga pada pola pembagian jangan memberikan dampak negatif pada lingkungan.
"Jangan sampai malah menghasilkan banyak sampah yang tidak bisa diurai. Hasil dari pembagian daging ini harus aman untuk lingkungan. Sehingga mudah didaur ulang," ujarnya.
Ema juga mengintruksikan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bandung untuk melakukan pemantauan hewan kurban di wilayah masing-masing terhadap kelaikan sesuai standar kesehatan hewan kurban.
Apabila ada hal-hal yang mencurigakan terhadap kesehatan hewan kurban, termasuk mungkin terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) agar segera melaporkan kepada Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Shalat Idul Adha di Kota Bandung dilaksanakan di 1.962 titik