Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi akhir pekan Jumat sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 12,53 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.639,73. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,64 poin atau 0,17 persen ke posisi 942,72.
"IHSG dan bursa regional Asia mengalami koreksi, yang tampaknya dipengaruhi ancaman inflasi dan agresivitas kebijakan moneter bank sentral. Kondisi tersebut setelah sikap pelaku pasar yang mencerna pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell di hadapan komite perbankan Senat Amerika Serikat (AS)," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan parlemen Amerika Serikat (AS) mendukung lebih banyak kenaikan suku bunga.
Sebelumnya, Bank of England (BoE), Swiss National Bank (SNB) dan Norges Bank menaikkan suku bunga acuan untuk meredakan kekhawatiran inflasi.
Bank of England secara mengejutkan menaikkan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan pasar yaitu sebesar 50 basis poin, dan menyatakan bahwa data terbaru menunjukkan waktu yang lama untuk meredakan inflasi di Inggris.
Selain itu, Swiss National Bank dan Norges Bank juga menerapkan langkah-langkah pengetatan kebijakan, mengindikasikan kesediaan mereka untuk mengambil tindakan lebih lanjut, apabila diperlukan.
Pasar menilai masih terdapat ancaman inflasi, yang mendorong bank sentral semua negara untuk menggunakan kebijakan moneter yang agresif, sehingga akan memberikan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.