Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka turun tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menghentikan kenaikan selama tiga hari berturut-turut karena pasar memperkirakan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini di tengah ketidakpastian ekonomi AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, anjlok 23,50 dolar AS atau 1,19 persen menjadi ditutup pada 1.947,70 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.971,80 dolar AS dan terendah di 1.940,80 dolar AS.
Emas berjangka naik tipis 0,50 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.971,20 dolar AS pada Jumat (16/6/2023), setelah terdongkrak 1,80 dolar AS atau 0,09 persen menjadi 1.970,70 dolar AS pada Kamis (15/6/2023), dan terangkat 10,30 dolar AS atau 0,53 persen menjadi 1.968,90 dolar AS pada Rabu (14/6/2023).
Bursa Comex ditutup pada Senin (19/6/2023) untuk hari libur publik.
Emas berada di bawah tekanan karena Fed juga mengisyaratkan puncak suku bunga yang lebih tinggi tahun ini, yang bisa memicu lebih banyak kenaikan dari bank sentral ketika bergerak melawan inflasi yang persisten, serta ketidakpastian ekonomi juga membuat emas dalam pola bertahan.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell diharapkan untuk bersaksi di depan Kongres pada Rabu waktu setempat, berpotensi memberikan lebih banyak isyarat pada kebijakan moneter AS setelah bank sentral menghentikan siklus kenaikan suku bunga minggu lalu.
Harga emas anjlok 23,50 dolar karena pasar antisipasi kenaikan suku bunga
Rabu, 21 Juni 2023 8:13 WIB