Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Ketitang Cirebon, KH Ahmad Zuhri Adnan mengatakan gerakan ini sangat penting dilakukan seiring adanya ancaman kesan negatif yang muncul akibat banyaknya kasus kekerasan terhadap anak, terutama kekerasan seksual, yang terjadi di lembaga-lembaga mengatasnamakan pesantren, sehingga jaringan ini sangat dibutuhkan, agar ponpes benar-benar ramah anak.
"Kalangan pesantren tidak cukup hanya dengan membantah, mengecam, atau pun menyebut bahwa mereka para pelaku hanya oknum. Dibutuhkan komitmen kuat untuk bersama-sama mencegah kejahatan itu terjadi, tidak hanya di pesantren, tetapi dimanapun," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sebanyak 25 ponpes deklarasi ramah anak di Cirebon