Atlet bulu tangkis Denmark Hans-Kristian Solberg Vittinghus, memilih mengakhiri perjalananan panjangnya dari tahun 2006 sebagai pemain elite di Istora -- saksi bisu yang melihatnya berpartisipasi di 15 turnamen Indonesia Open, enam Indonesia Masters, dan satu Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia.
"Saya sangat menghargai kesempatan untuk berkompetisi di sini untuk terakhir kalinya. Momen kali ini adalah tentang memberikan yang terbaik dan menikmatinya. Saya berterima kasih untuk semua semangat dan dukungannya, dan saya akan kembali lagi suatu hari nanti, meskipun bukan sebagai pemain lagi," kata Vittinghus.
Sinyal untuk mengucapkan selamat tinggal juga disampaikan oleh ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, yang sudah menapaki lapangan demi lapangan selama bertahun-tahun dan begitu disegani oleh banyak pemain top dunia.
"Ini adalah Indonesia Open terakhir di Istora, dan mungkin juga menjadi yang terakhir buat kami. Kami memiliki banyak kenangan di sini, dari (level) junior sampai sekarang, hingga pernah juara di sini," kata Ahsan.
Berpindahnya turnamen-turnamen bulu tangkis dunia mendatang ke arena yang baru memang terasa berat, mengingat Istora memiliki banyak cerita, selama, setidaknya enam dekade terakhir.
Tapi, seperti namanya, Indonesia Arena tetap berada di tanah yang sama, dengan masyarakat dan atlet-atlet yang sama, yang selalu mencintai bulu tangkis seperti biasanya, untuk waktu yang lama.
Sayonara, Istora. Sampai bertemu, Indonesia Arena.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sayonara, Istora