Sepanjang jarak 600 KM, para peserta long march harus berkawan akrab dengan kelaparan, penyakit, hingga serangan militer Belanda dan teror pasukan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
Bagi Komaruddin, kisah jalan pulang serdadu Siliwangi adalah adegan seru yang setiap saat bisa ia putar di ingatan, manakala butuh semangat untuk bisa sampai ke tempat tujuan.
Youtuber
Meski memilih tertutup tentang kehidupan keluarga, tapi ia sangat antusias menceritakan kegemarannya merekam berbagai hal yang dilihat dan diunggah ke dalam saluran YouTube.
Sejak merilis video pertamanya pada 7 Februari 2021, kini saluran bernama "Stroke Analysis" telah menggaet lebih dari 3.000 lebih pengikut lewat 113 karya yang ia buat dan unggah.
Didera pengalaman stroke, mengubah Komaruddin sebagai penyintas yang melek pengetahuan seputar ilmu neurologi atau kelainan syaraf, hingga berbagai hal yang berhubungan dengan stroke.
Penghobi sop buntut dan lauk tunjang pada masakan Padang itu menyakini jika gangguan peredaran darah pada otak yang membuatnya lumpuh diakibatkan stres hingga asupan makanan tidak sehat.
Kemampuan dan konsistensinya itu pun mendulang pundi rupiah yang kini rutin diterima setiap bulan rata-rata Rp1,5 juta.
Lawatan ke sejumlah rumah sakit umum daerah (RSUD) di sepanjang jalan Yogyakarta-Bandung direncanakan menjadi materi konten lanjutan yang akan tayang di channel-nya.
Di sana, ia akan menjadi pembicara di hadapan para pasien stroke untuk menyampaikan kisah inspiratif seputar perjuangan untuk menjalani kehidupan setelah stroke.
Ada dua pesan yang dia sampaikan. Pertama, kepada mereka yang terkena stroke untuk jangan berputus asa, asal tahu cara dan disiplin hidup sehat.
Pesan kedua, disampaikan kepada pemerintah untuk lebih peduli masalah stroke sebagai penyakit katastropik yang mematikan. Pemerintah didorong untuk membuat peta jalan, jangan sampai pasien stroke tersesat pada tawaran pengobatan alternatif yang belum tentu tepat.
Sosok Komaruddin menjadi secuplik kisah inspirasi bagi banyak pasien lumpuh yang kini memilih menyerah di kursi roda. Ikhtiar dan semangat juang yang kuat membuktikan bahwa vonis stroke bukanlah akhir dari segalanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Misi lansia penyintas stroke berjalan kaki taklukan Yogyakarta-Bandung