Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka sedikit menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut ditopang oleh dolar AS yang lebih lemah setelah bank sentral mempertahankan suku bunga stabil tetapi memperingatkan kemungkinan akan naik setidaknya dua kali lagi tahun ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 1,80 dolar AS atau 0,09 persen menjadi ditutup pada 1.970,70 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.972,80 dolar AS dan terendah di 1.936,10 dolar AS.
Emas berjangka terangkat 10,30 dolar AS atau 0,53 persen menjadi 1.968,90 dolar AS pada Rabu (14/6), setelah merosot 11,10 dolar AS atau 0,56 persen menjadi 1.958,60 dolar AS pada Selasa (13/6), dan tergelincir 7,50 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.969,70 dolar AS pada Senin (12/6).
Federal Reserve AS memutuskan mempertahankan suku bunga utama tidak berubah pada pertemuan kebijakan moneter Juni, memberikan waktu untuk menilai data tambahan. Keputusan itu menjatuhkan dolar AS dan mendukung emas.
Logam kuning mendapat sedikit dukungan saat dolar merosot ke posisi terendah beberapa minggu setelah keputusan Fed, dengan prospek kenaikan suku bunga lebih banyak membuat para pedagang sebagian besar waspada terhadap aset non-yielding.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, terakhir turun 0,8 menjadi 102,11, setelah di awal sesi jatuh ke 102,08, level terendah lima minggu.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) yang menaikkan suku bunga acuannya sebesar seperempat persentase poin, seperti yang diharapkan, agak membatasi pertumbuhan emas.
Data ekonomi yang dirilis Kamis (15/6) juga beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS mencapai 262.000 dalam pekan yang berakhir 10 Juni, tidak berubah dari tingkat revisi minggu sebelumnya. Para ekonom memperkirakan klaim pengangguran turun ke 249.000 dari 261.000 yang awalnya dilaporkan untuk minggu sebelumnya.
Federal Reserve melaporkan bahwa produksi industri AS turun 0,2 persen pada Mei dari April, mengakhiri kenaikan dua bulan berturut-turut.