Jakarta (ANTARA) - Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyatakan rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS setelah The Fed rapat Federal Open Market Committee (FOMC) memberikan sinyal adanya dua kali kenaikan 25 bps hingga akhir tahun.
"Rupiah melemah cukup besar," ujar dia di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, sikap yang sangat hawkish dari The Fed berpotensi membawa dolar AS untuk menguat dalam beberapa waktu ke depan.
Untuk keadaan domestik, investor disebut akan mencermati data perdagangan Indonesia yang diperkirakan masih akan surplus cukup besar dengan nominal 3 miliar dolar AS.
"Dalam beberapa kali kesempatan, surplus perdagangan sering lebih besar dari perkiraan, hal ini bisa menahan pelemahan yang lebih dalam pada rupiah," ucapnya.
Senada, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menerangkan bahwa Bank Sentral AS telah memberikan sinyal bahwa tidak ada pemangkasan suku bunga tahun ini. Target suku bunga acuan yang berada di angka 5,6 persen dikatakan akan mengalami 1-2 kali kenaikan.
Rupiah alami pelemahan terhadap dolar pasca rapat FOMC
Kamis, 15 Juni 2023 10:56 WIB