"Saya sering saat berada dalam pertemuan internasional, banyak menteri-menteri keuangan dari negara berkembang yang menanyakan pengalaman Indonesia untuk menerbitkan instrumen ini," ucap dia.
Ia menuturkan, penerbitan sukuk hijau di pasar global bukan saja menggambarkan penerbitan instrumen, namun memperlihatkan persiapan mekanisme agar instrumen tersebut tetap kredibel dari sisi klasifikasi sebagai sebuah instrumen pembiayaan yang hijau.
Dengan demikian, hal itu merupakan salah satu lanskap bagaimana Indonesia terus mendorong ekonomi hijau dengan berbagai penggunaan instrumen kebijakan, instrumen keuangan, dan membentuk berbagai institusi baru.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkeu sebut sukuk ritel hijau telah diterbitkan Rp20,8 triliun