Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan bahwa pemerintah telah menerbitkan surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk ritel hijau senilai Rp20,8 triliun hingga saat ini.
"Ini artinya masyarakat bisa berpartisipasi untuk pembiayaan berbagai proyek yang sifatnya mentransformasikan menuju ekonomi hijau," ungkap Sri Mulyani dalam acara Green Economy Forum 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.
Penerbitan sukuk ritel hijau merupakan salah satu langkah pemerintah dalam membangun berbagai instrumen yang mendukung transisi energi.
Selain secara ritel, Bendahara Negara tersebut mengungkapkan Indonesia juga telah menerbitkan sukuk hijau secara global sebanyak 5 miliar dolar AS, serta terdapat pula obligasi tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs Bond) yang diterbitkan tahun 2021 sebesar 500 juta euro.
SDGs Bond tersebut merupakan salah satu SDGs Bond pertama yang diterbitkan dengan suku bunga yang sangat rendah sebelum terjadi kenaikan inflasi dan kenaikan suku bunga global.