Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan, dibuka melemah menjelang rilis inflasi domestik Indonesia periode Mei 2023.
IHSG dibuka melemah 11,49 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.621,77. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,15 poin atau 0,23 persen ke posisi 947,50.
"Konsensus memproyeksikan Inflasi Indonesia Mei melandai ke level 4,23 persen year on year (yoy), dari sebelumnya 4,33 persen (yoy)," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Mei 2023 pada siang ini, Senin (05/06), yang diperkirakan akan melandai ke level 4,23 persen (yoy), dari sebelumnya 4,33 persen (yoy).
Selain itu, pada pekan ini juga terdapat rilis data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur dan data cadangan devisa Indonesia.
Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai menerapkan normalisasi batas Auto Rejection Bawah (ARB) tahap pertama sebesar 15 persen, yang mulai berlaku hari ini, Senin (5/6).
Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada akhir perdagangan pekan lalu, setelah data pasar tenaga kerja AS menunjukkan adanya pertumbuhan upah periode Mei 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG awal pekan dibuka melemah jelang rilis inflasi