Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG ditutup menguat 9,12 poin atau 0,14 persen ke posisi 6.745,80. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,55 poin atau 0,06 persen ke posisi 946,67.
"Pasar tampaknya merespons positif (pelantikan Gubernur BI Perry Warjiyo), karena ini memberikan gambaran bagaimana sinergi pembuatan kebijakan fiskal dan moneter semakin solid di tengah dunia sedang menghadapi ketidakpastian," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Pelantikan dan terpilihnya kembali Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028 memberikan angin segar bagi pasar saham Indonesia.
Pasar berharap adanya sinergi berkelanjutan dalam menjaga stabilitas keuangan di dalam negeri dari tekanan eksternal.
Dari mancanegara, para pelaku pasar cemas pada saat Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy meninggalkan pembicaraan pada Selasa (23/5/2023) sore waktu AS, dan mengatakan bahwa belum tercapai kesepakatan untuk permasalahan terkait dengan plafon utang.
Di sisi lain, di tengah proses negosiasi perihal plafon utang AS, imbal hasil US Treasury satu bulan melonjak ke rekor tertinggi di 5,888 persen, yang membuat para pelaku pasar mengalihkan investasi mereka, sehingga menekan pasar saham.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG mulai bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dipimpin oleh sektor infrastruktur yang naik sebesar 1,22 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor properti yang masing-masing naik 0,64 persen dan 0,40 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat di tengah pelemahan bursa kawasan dan global