Diplomasi "aktif dan dinamis" adalah ciri lain dalam strategi kebijakan luar negeri pemerintah Iran.
Berdasarkan konsep ini, sesuai dengan tujuan nasional, regional, dan internasionalnya, Iran mengedepankan kehadiran yang positif, konstruktif, dan efektif dalam hubungan di berbagai tingkat bilateral, regional, dan internasional.
Iran juga berusaha mencapai perdamaian, stabilitas, dan keamanan regional melalui partisipasi aktif dalam beragam pentas internasional.
Diplomasi dinamis berusaha keluar dari kebuntuan dan menciptakan peluang baru dan kreatif dengan menghadirkan pilihan yang beragam dan berkomunikasi dengan aktor yang berbeda.
Dalam kerangka doktrin baru ini, salah satu prioritas dasar pemerintah Presiden Raisi adalah kerja sama dan interaksi sebanyak mungkin dengan seluruh negara tetangga.
Prioritas lainnya adalah fokus pada kerja sama dengan negara-negara benua Asia. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintahan Presiden Raisi melakukan diplomasi aktif sejak awal pemerintahannya dan mengambil pendekatan baru dalam kebijakan luar negeri dengan lebih dari 10 perjalanan luar negeri selama dua tahun terakhir ke berbagai negara, antara lain Tajikistan, Turkmenistan, Rusia, Qatar, China, Suriah, dan lain-lain.
Presiden Raisi juga menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin dan pejabat senior dari berbagai negara dunia dalam dua tahun terakhir, antara lain Presiden Suriah, Venezuela, Turkmenistan, Tajikistan, Kazakhstan, Turki, Irak, Armenia, Belarusia, dan Kazakhstan.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat diketahui bahwa pemerintahan Presiden Raisi secara serius menjalankan politik luar negeri Iran, dengan menempuh pendekatan baru dengan slogan diplomasi yang “Seimbang, Cerdas, dan Dinamis”. Semua itu bertujuan membina dan memperluas hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan seluruh negara di dunia.
Telaah - Diplomasi Iran: seimbang, cerdas, dan dinamis
Kamis, 18 Mei 2023 18:16 WIB